Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Para Ukhty yang disayangi Allah SWT ... Sebenarnya menjadi seorang Wanita Shalehah itu mudah. Tidak sesulit seperti apa yang ada dalam bayangan pikiran kita ...

Ukhty ingin dapat meraihnya? ..

Cobalah berusaha memulai belajar untuk mempraktekkan langkah-langkah sederhana di bawah ini.

1. Mulailah berusaha untuk senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.

2. Mulailah berusaha menggunakan lisan dengan bertutur kata yang benar, sopan serta santun kepada siapapun.

3. Mulailah dengan membiasakan diri untuk pribadi yang berakhlak mulia. Bertingkah laku yang baik dimanapan kita berada.

4. Mulailah belajar untuk menutupi aurat.

5. Mulailah melebihkan rasa cinta kepada Allah dibanding mencintai yang lainnya.

6. Mulailah menggunakan akal pikiran dengan bijak dalam menghadapi setiap permasalahan.

7. Berusahalah mempunyai sifat lembut dan ramah serta penuh kasih sayang diantara sesama.

8. Dan mulailah untuk menjaga pergaulan serta menghindari hubungan cinta yang belum halal.

Jika sifat-sifat serta kebiasaan-kebiasaan diatas bisa Ukhty miliki,
Maka predikat Wanita Shalehah akan semakin mudah Ukhty raih seiring dengan berjalannya waktu.

Mudah kan Ukhty?
Insyaallah kita bisa kok ...

Semoga bermanfaat Ukhty ...
Dan jangan lupa tetap berusaha untuk meraihnya ..
Salam ukhuwah selalu ....

Pribadi yang BERDZIKIR ITU INDAH : ..
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ...
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ...
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ...
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ...
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ...
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ...
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD ...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Saya tertegun membaca note seorang teman yang dikutipnya dari ISLAMIC LIBRARY “Ketika Iffah mulai luntur” (dibalik fenomena facebook).

Sebuah note yang mengusik harga diri, moral etik dan kesantunan dalam komunikasi komunal. Wajah facebook semakin menampilkan mike up penggunanya yang t
ak terhingga.

Sebagai sebuah fenomena yang rata menggejala, facebook semakin bergeser dari sekedar alternatif jalinan komunikasi di dunia maya. Ada user yang begitu cerdas memanfaatkan statusnya untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat. Menjadikannya sebagai alat penggerak solidaritas yang massif untuk menghimpun dukungan atas penderitaan orang lain.

Ada yang mendisainnya sebagai link dakwah dan pesan Islam rahmatan lil alamin atau aktifitas lain dalam kerangka amar ma’ruf nahyi munkar. Alhamdulillah, terhadap yang demikian ini, kita patut bersyukur dan mengapresiasinya dengan tulus.

Ada pula user yang menjadikan wallnya bagai “tembok ratapan” atas apa yang dialaminya seharian begitu naif. Ada yang sekedar iseng mengumbar kata yang tidak jelas apa makna dibalik apa yang ia tulis.

Yang lebih dari itu, ada pula facebooker yang memanfaatkan status pertemanan mayanya sebagai alat mengelabui orang lain.

Bahkan ada yang sengaja memasang “jerat” untuk orang yang dibidiknya. Terhadap yang demikian, sangat terasa bahwa pertemanan di dunia maya hanyalah mendiskon waktu tanpa mendapatkan manfaat apa-apa selain kesenangan semu belaka. Bahkan bisa jadi, facebook tak ubahnya seperti menggali lubang ”sial” bagi penggunanya.

Yang cukup rawan adalah fasilitas audio visual di facebook. Memang, video, film atau gambar, membuat pesan yang ditampilkan di wall begitu jelas dan hidup. Dalam hitungan detik pesan itu diterima ke seberap pun jumlah relasi dalam pertemanan di account facebook.

Namun lagi-lagi, ada video atau potongan film atau gambar yang sangat kental nuansa moral etiknya. Ada pula yang sangat rendah nilai moral etiknya.

Maka facebook, seperti sebilah pisau bermata dua. Note teman saya itu membuat saya tersadarkan akan hal itu. Katanya, “STATUS FB KAMU…HARGA DIRIMU”. Sebuah catatan menyindir dan menohok atas status pertemanan di dunia maya.

Berteman pada dasarnya adalah naluri. Siapapun memiliki kecenderungan mencari teman, menerima teman dan ingin diterima dalam status pertemanan.

Sebab sifatnya yang naluriah (fitrah) itu, Islam mengajarkan agar pertemanan hendaknya diikat dalam bingkai saling menghormati, menghargai dan masing-masing pihak menjaga kehormatan pribadi orang lain dalam jalinan pertemanannya.

Bahkan sangat dianjurkan apabila memilih atau menerima teman diniatkan untuk menjalin sillaturrahim dan persaudaraan. Inilah kerangka dasar pertemanan yang patut dikembangkan ddan diindahkan.

Rambu-rambu jalinan pertemanan yang sehat dan hanif sebenarnya sudah sangat jelas kita miliki dalam khazanah Islam; dien yang kita junjung kemuliaannya. Begitu juga dari sisi kejiwaan maupun nilai-nilai moral.

Baik nilai-nilai moral yang berkembang di masyarakat (sosial), apatah lagi nilai-nilai Islam sebagai nilai yang paling luhur dalam pola hubungan antar individu seperti telah disinggung.

Seyogyanya, seorang facebooker muslim atau muslimah harus setia menampilkan nilai-nilai Islami dan mengembangkannya setiap kali berinteraksi dengan teman di dinding facebooknya. Namun kesadaran demikian belumlah merata dipahami setiap kita.

Memang bagian dari sifat bawaan dalam konteks naluri berteman, manusia memiliki kecenderungan yang beragam. Seseorang memilih teman akan selalu mengikuti kata hati dan kecenderungan yang ada pada dirinya. Setiap orang pastilah begitu. Tetapi kepastian itu beraneka ragam bergantung masing-masing pribadi.

Maka dapatlah dimaklumi apabila ada yang menolak berteman dengan seseorang karena menurutnya tidak sesuai dengan type atau selera kecenderungannya. Sebaliknya, ada orang yang baru beberapa saat berkenalan telah merasa akrab sebab keduanya merasa memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Benarlah isi dari sebuah riwayat yang menyatakan:

”Ruh-ruh manusia tersusun laksana prajurit yang berbaris. Mana yang saling kenal (cocok/sesuai/se-ideologi) akan saling berpadu. Dan mana yang saling mengingkari akan berselisih/berpisah.” (HR. Al-Bukhari).

Riwayat ini bukan saja menjelaskan fakta kecenderungan setiap orang dalam memilih teman. Tetapi menjadi dasar untuk mencermati ke mana arah pertemanan itu dibawa. Riwayat ini hemat saya bersesuaian dengan satu riwayat yang menyatakan bahwa:” Setiap yang dilahirkan mengikut fitrah, kemudian ibu bapaknya menjadikannya Yahudi atau Nasrani ataupun Majusi”.

Dengan kata lain, seseorang membawa kecenderungan berteman sejak lahir kepada siapa yang cocok dengannya berteman. Dan kecenderungannya semakin berkembang sebab lingkungan pertemanannya mendukung penuh disebabkan persamaan karakter yang melekat pada jiwanya.

Apabila lingkungan pertemanannya bernuansa tauhid, maka besar kemungkinan tauhidnya berkembang subur.

Tetapi ketika lingkungannya adalah jahil, tidak tertutup kemungkinan ia menjadi layaknya manusia jahiliyah. Karena itu, idiologi seorang teman patut dicermati.

Sebagaimana kita ketahui, sebuah idiologi akan mengikat seseorang dengan amat sangat kuat. Idiologi itu akan mewarnai pola pikir, pola ucap, pola baca, pola tulis dan segala relasinya yang kemudian menjadi pola dalam setiap interaksinya.

Sangat mungkin sekelompok orang akan berteman secara komunal dan akrab karena idiologi marxis yang sama-sama mereka anut.

Begitu juga orang yang berpaham pluralis, liberalis atau skuleris akan saling merasa cocok satu sama lain karena sebab yang sama. Maka tidaklah aneh, apabila ada pribadi yang merasa risih berdekatan dengan penjudi, pemabuk atau pezina.

Bahkan ia ingin berlari sejauh-jauhnya dari mereka lantaran dirinya lebih banyak berkumpul dan merasa dekat dengan orang-orang yang berakhlak kariimah.

Sebaliknya juga begitu. Secara naluriah, remaja pelaku dan pegiat maksiat yang akrab dengan narkoba, seks bebas, diskotik dan hiburan malam akan menghindari remaja masjid yang senang berlama-lama di masjid, doyan ngaji dan memperdalam agama yang menjadi idiologinya.

Alangkah relevannya riwayat Imam Ahmad yang dengan amat jernih menegaskan bahwa teman seperti idiologi. Dinyatakan dalam riwayatnya:

”Seseorang akan mengikuti agama/keyakinan sahabat karibnya. Maka hendaklah setiap orang memperhatikan siapa yang menjadi sahabatnya itu.” (HR. Imam Ahmad).

Catatan teman saya yang mengutif sorotan atas beberapa status yang banyak muncul di layar facebook memang boleh dikata sudah tidak wajar. Bahkan terkesan vulgar dan seronok. Mungkin bagi yang merasa cocok karena memiliki kesamaan kecenderungan, status itu dianggap biasa-biasa saja, wajar dan lumrah.

Tapi ternyata tidak oleh teman saya, dan saya menilainya pun demikian vulgarnya. Namun bisa jadi karena perbedaan karakter dan kecenderungan, yang menilai vulgar itulah yang dituduh memiliki pikiran ngeres, jorok dan seronok.

Cobalah cermati status berikut yang dikutip teman saya dari “Ketika Iffah mulai luntur” (dibalik fenomena facebook). Tertulis status seorang wanita:

“Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya ….?”

Sekilas, bunyi status seperti ini memang biasa saja apabila hanya untuk dinikmati sendiri oleh penulisnya. Tetapi ketika status seperti itu dibagikan kepada sekian ribu isi kepala, maka segera akan menjadi masalah. Komentar-komentar lah yang mempertegas bahwa status itu mengundang masalah seperti ditulis salah seorang lelaki yang dalam komentarnya:

”mau ditemanin? Dijamin puas deh…” Apa yang Anda bayangkan kemudian? Bukankah coretan dinding seperti ini terkesan liar meskipun dapat ditebak arahnya? Lain hal kalau komentar itu berbunyi misalnya,” minum wedang jahe Mba, pasti menghangatkan”. Atau,” gosok gigi, cuci kaki, ambil selimut tebal, tidur deh”. Bukankah kesan yang ditimbulkannya berbeda dari yang pertama?

Kutipan selanjutnya, seorang wanita lainnya menuliskan statusnya:

“bangun tidur, badan sakit semua, biasa … habis malam jumat ya begini…”. Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya, “habis minum jamu nih…., ada yang mau menerima tantangan? Status dan komentar seperti itu bersahut-sahutan tak terkendali. Sampai kepada status yang berbunyi, “ mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih”.

Status kurang elok seperti ini langsung memancing berpuluh2 komentar datang. Ada komentar yang nakal dan bernada melecehkan juga bermunculan. Maka sebuah status jahil, akan diaminkan dengan bahasa yang jahil pula. Seperti koor paduan suara, saling sambut penuh ”nafsu’ mengumandangkan suaranya.

Tak disadari, status serta komentar seperti itu laksana interaksi persahabatan tanpa hati nurani dan rasa malu. Fenomena di atas menjadi tanda besar bagi facebooker muslim, bahwa hegemoni ‘kesenangan semu’ yang dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ tengah ditampilkan facebook yang melindas semua rasa malu, tata krama dan kehormatan diri. Inikah ciri khas pertemanan maya?

Lalu terngianglah di telinga bait syair yang ditulis sastrawan Taufik Ismail yang dinyanyikan Chrisye. Chrisye memang telah berpulang ke haribaan Allah. Tetapi pesan dalam lagunya seperti tetap hidup dalam konteks menata diri dalam berbagai spektrum. Sangat relevan saat menulis status di facebook yang menyelamatkan.

Akan datang hari ..
Mulut dikunci ..
Kata tak ada lagi ...

Akan tiba masa ..
Tak ada suara ..
Dari mulut kita ...

Berkata tangan kita ..
Tentang apa yang dilakukannya ...

Berkata kaki kita ..
Kemana saja dia melangkahnya ...

Menilik secara jujur riwayat Imam Ahmad di muka, sesungguhnya teman adalah cermin diri setiap orang. Orang yang berkawan karib dengan pribadi seronok, adalah pantulan bayangan atas cermin dirinya. Begitu pun sebaliknya, senang bergaul dekat dengan orang-orang soleh adalah juga bayangan atas dirinya.

Maka kriteria teman baik dan buruk menjadi sangat jelas. Teman baik bagi seorang muslim adalah teman yang bisa menyelamatkan.

Teman yang meneguhkan saat berada di jalan yang lurus dan mengingatkan saat keliru bermain-main di jalan yang salah. Teman baik seperti ini hanya bisa ditemukan pada pribadi yang seiman dan seagama.

Sedangkan teman buruk adalah teman yang menjerumuskan pada kehinaan. Teman yang menjauh saat ingat pada kebaikan dan amal saleh, tetapi mengajak semakin jauh tersesat di saat terlena pada kedurhakaan dan maksiat.

Dengan demikian, berhati-hati memilih teman jauh lebih bijak dari sekedar alasan memperbanyak teman tanpa memilah dan memilih siapa di antara semuanya yang layak dijadikan sebagai teman.

Apabila diri kita dianggap sebagai teman, tolonglah teman yang dizalimi dengan memberikannya perlindungan dari kezaliman.
Tolong pula teman yang zalim dengan menghentikan perbuatan zalimnya.

Dengan begitu kita telah menjadi teman yang baik. Teman yang bukan semata-mata menunjukkan jalan ke surga, tetapi juga teman yang mampu menyelamatkan sahabt dari jilatan api neraka meskipun sebelah kakinya telah tercebur ke jurangnya yang menganga.

Duhai sahabat, mari menulis, menulis yang menyelamatkan ..
Mari membaca, membaca yang mencerdaskan ..
Mari berbagi, berbagi yang memuliakan ...


Wallahua’lam bish Shawwab ....

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Subhanallah .., Wallahu Akbar .., tanda 99 (Asmaul Husna) ada pada telapak tangan kita .. Tahukah sahabat, garis utama kedua telapak tangan kita (pada umumnya sebagian besar manusia), bertuliskan angka dalam bahasa Arab yaitu :

|/\ pada telapak tangan kanan, artinya : 18 ..
dan /\| pada telapak tangan kiri, artinya : 81 ..

Jika kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, 99 adalah jumlah nama/sifat Allah, Asmaul Husna yang terdapat dalam Al-Quran ...

Dan sesungguhnya kita (manusia) memang dihiasi oleh Allah dengan sifat2 tersebut namun tanpa Ke-Maha'an-Nya .. Seperti sifat Rahman (pengasih), Rahim (Penyayang), Malik (Raja/Pemimpin) Khalik (pencipta) dan seterusnya ...

Sesungguhnya Manusia adalah makhluk Allah yg paling mulia ... yang merupakan sebuah pencerminan-Nya di Alam Semesta Raya ini ...

Wallahu’alam bishshawab, ..

Subhanallah# ......

Pribadi yang BERDZIKIR ITU INDAH : ..
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ...
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ...
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ...
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ...
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ...
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ...
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD ...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----


Menjadi muslimah tangguh dan berkualitas tentu dambaan setiap wanita Islam. Namun belum banyak wanita Islam yang menjadi muslimah berkualitas dan tangguh dalam konteks sebenarnya, yakni sesuai dengan syariat Islam.

Banyak wanita Islam saat ini berprestasi dalam urusan dunia, seperti karir, pendidikan ataupun bisnis. Namun kurang kualitas akhlak, agama, ataupun terhadap keluarganya. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menjadi muslimah tangguh dan berkualitas sesuai syariat Islam?

"Ada empat persiapan yang harus dipenuhi jika ingin menjadi muslimah yang tangguh. Pertama, persiapan spiritual," ujar Psikolog UI, Bunda Raden Ajeng Ery Soekresno dalam acara Madrasah Muslimah bertema 'Menjadi muslimah Tangguh' di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2012).

Persiapan spiritual, kata Bunda Ery, muslimah harus memiliki keimanan sebagai pondasi utama. Perempuan harus mempunyai kejelasan loyalitas, prinsip, dan memiliki akhlak karimah. Muslimah tangguh menurutnya juga harus banyak melakukan rutinitas ibadah seperti qiyamullail, tilawah Alquran dan dzikrullah.

Kedua, lanjut Bunda Ery, adalah persiapan intelektual. "Salehah saja tidak cukup, tapi harus diimbangi dengan intelektual. Istilahnya tidak boleh gaptek, harus memiliki pengetahuan modern serta kecakapan," tuturnya.

Ketiga, persiapan fisik. Muslimah berkualitas juga harus senantiasa sehat dan menjaga kesehatan secara teratur. "Masih muda harus banyak makan buah dan sayur biar sehat," tambahnya.

Terakhir, kesiapan materi. Menurutnya, wanita Islam harus memiliki penghasilan sendiri. Meski demikian, memperoleh penghasilan sendiri harus tetap pada jalur dan frame Allah, tanpa menelantarkan pekerjaan utama sebagai istri dan ibu

Dengan persiapan tersebut, menurut Bunda Ery, maka wanita Islam dapat menjadi muslimah tangguh ulet, tahan banting, tabah dan tahan menderita serta tidak mudah putus asa. Sebab menurutnya, menjadi muslimah tangguh bukanlah pilihan, melainkan menjadi keharusan.

"Tangguh itu sukar dikalahkan, tidak lemah, kokoh, dan tabah. Kekuatan seorang muslimah adalah selalu fresh dan tidak sakit. Implikasinya yaitu rajin menjaga kesehatan. Kaum muslimah juga harus kuat dalam kemauan dan memiliki sejuta obsesi dan mimpi yang bisa diwujudkan," jelasnya.

Bunda Ery lalu mencontohkan ketangguhan seorang Zaenab Al Ghazali, aktifis muslimah dari Mesir yang memperjuangkan hak-hak wanita namun akhirnya dimasukkan ke dalam penjara yang berisi banyak anjing. Berkat ketabahannya, Zaenab tidak mengalami luka sama sekali di sekujur tubuhnya.

"Tangguhnya Zaenab Al-Ghazali karena kekuatan dari akidahnya," imbuh Bunda Ery.

Contoh lain adalah Ummu Muhammad, istri dari pejuang Afghanistan asal Palestina, Abdullah Yusuf Azzam. Ketika mendengar berita kematian suaminya karena dibom, Ummu Muhammad tidak bersedih tapi bersyukur.

"Beliau bersyukur, alhamdulillah akhirnya Allah menempatkan suaminya di tempat sebaik-baiknya tempat. Karena tujuannya ke negara itu, Afghanistan adalah untuk mencari syahid. Tangguhnya, dia ikhlas bersyukur akhirnya bisa syahid di Afghanistan," katanya.

Sumber : Ruang Diskusi Ch Olivia Wijaya




Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

KASIH manusia sering bermusim, sayang manusia tiada abadi Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji_Nya pasti.

ITULAH sedikit dari bait2 lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yang sering bermusim dan sayangnya yang tidak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dalam memilih pasangan. Andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada seseorang yang boleh digelar suami, pilihlah seorang lelaki yang…

1-Kuat agamanya,
Biar sibuk sekalipun, solat fardhu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang kuat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.

2-Baik akhlaknya,
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia.Punya rasa hormat pada warga tua.

3-Tegas mempertahankan maruah,
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam?

4-Amanah,
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.

5-Pemurah tetapi tidak boros,
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.

6-Tidak liar matanya,
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.

7-Terbatas pergaulan,
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.

8-Rakan pergaulannya,
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.

9-Bertanggungjawab,
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.

10-Tenang wajah,
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

,,Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya,,

♥ Wanita muslimah itu...??? ♥

Wanita muslimah itu adalah wanita yang cerdas
Selalu haus akan ilmu
Tidak pernah puas dengan ibadahnya
Melakukan hal yang bermanfaat
...

Berlomba-lomba dalam kebaikan
Sehingga ia tidak mensia-siakan waktu

Wanita muslimah selalu mengutamakan kesederhanaan
Walaupun hidup berkecukupan, tapi ia dermawan
Sering memberikan sedekah
Senang menyantuni anak yatim
Membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.

Wanita muslimah seperti bidadari surga
Wanita yang terindah di dunia
Ia akan menyenangi hati setiap orang
Wajahnya penuh dengan cahaya
Sinarnya memancar dan menerangi segala sesuatu disekitarnya


Wanita muslimah bersunguh-sungguh menjadi wanita shalihah
Karena ia mendamba sebagai wanita penghuni surga
Berusaha menjadi sebaik-baiknya perhiasan
Menjadikan hidup lebih bersemangat dan optimis
Ikhlas dan ridho dengan ketetapan-Nya
Sabar bila terjadi musibah
Syukur bila menerima kebahagiaan..

Wanita muslimah senantiasa bermuhasabah
Wanita muslimah sering muraqabatullah
Wanita muslimah selalu istiqomah
Wanita muslimah memiliki iman yang kuat
Wanita muslimah memiliki tekad yang kuat
Wanita muslimah tidak takut apapun kecuali Allah
Karena Allah sebagai Pelindung dan Pembuat perhitungan

Dibalik laki-laki yang agung, terdapat sosok wanita yang agung
Dibalik laki-laki yang hebat, terdapat sosok wanita yang hebat
Dibalik laki-laki shalih, terdapat wanita yang shalihah
Dibalik lahirnya tokoh muslim besar, terdapat wanita muslimah yang bijaksana.

Insa'allah...