Menjadi muslimah tangguh dan berkualitas tentu dambaan setiap wanita Islam. Namun belum banyak wanita Islam yang menjadi muslimah berkualitas dan tangguh dalam konteks sebenarnya, yakni sesuai dengan syariat Islam.

Banyak wanita Islam saat ini berprestasi dalam urusan dunia, seperti karir, pendidikan ataupun bisnis. Namun kurang kualitas akhlak, agama, ataupun terhadap keluarganya. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menjadi muslimah tangguh dan berkualitas sesuai syariat Islam?

"Ada empat persiapan yang harus dipenuhi jika ingin menjadi muslimah yang tangguh. Pertama, persiapan spiritual," ujar Psikolog UI, Bunda Raden Ajeng Ery Soekresno dalam acara Madrasah Muslimah bertema 'Menjadi muslimah Tangguh' di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2012).

Persiapan spiritual, kata Bunda Ery, muslimah harus memiliki keimanan sebagai pondasi utama. Perempuan harus mempunyai kejelasan loyalitas, prinsip, dan memiliki akhlak karimah. Muslimah tangguh menurutnya juga harus banyak melakukan rutinitas ibadah seperti qiyamullail, tilawah Alquran dan dzikrullah.

Kedua, lanjut Bunda Ery, adalah persiapan intelektual. "Salehah saja tidak cukup, tapi harus diimbangi dengan intelektual. Istilahnya tidak boleh gaptek, harus memiliki pengetahuan modern serta kecakapan," tuturnya.

Ketiga, persiapan fisik. Muslimah berkualitas juga harus senantiasa sehat dan menjaga kesehatan secara teratur. "Masih muda harus banyak makan buah dan sayur biar sehat," tambahnya.

Terakhir, kesiapan materi. Menurutnya, wanita Islam harus memiliki penghasilan sendiri. Meski demikian, memperoleh penghasilan sendiri harus tetap pada jalur dan frame Allah, tanpa menelantarkan pekerjaan utama sebagai istri dan ibu

Dengan persiapan tersebut, menurut Bunda Ery, maka wanita Islam dapat menjadi muslimah tangguh ulet, tahan banting, tabah dan tahan menderita serta tidak mudah putus asa. Sebab menurutnya, menjadi muslimah tangguh bukanlah pilihan, melainkan menjadi keharusan.

"Tangguh itu sukar dikalahkan, tidak lemah, kokoh, dan tabah. Kekuatan seorang muslimah adalah selalu fresh dan tidak sakit. Implikasinya yaitu rajin menjaga kesehatan. Kaum muslimah juga harus kuat dalam kemauan dan memiliki sejuta obsesi dan mimpi yang bisa diwujudkan," jelasnya.

Bunda Ery lalu mencontohkan ketangguhan seorang Zaenab Al Ghazali, aktifis muslimah dari Mesir yang memperjuangkan hak-hak wanita namun akhirnya dimasukkan ke dalam penjara yang berisi banyak anjing. Berkat ketabahannya, Zaenab tidak mengalami luka sama sekali di sekujur tubuhnya.

"Tangguhnya Zaenab Al-Ghazali karena kekuatan dari akidahnya," imbuh Bunda Ery.

Contoh lain adalah Ummu Muhammad, istri dari pejuang Afghanistan asal Palestina, Abdullah Yusuf Azzam. Ketika mendengar berita kematian suaminya karena dibom, Ummu Muhammad tidak bersedih tapi bersyukur.

"Beliau bersyukur, alhamdulillah akhirnya Allah menempatkan suaminya di tempat sebaik-baiknya tempat. Karena tujuannya ke negara itu, Afghanistan adalah untuk mencari syahid. Tangguhnya, dia ikhlas bersyukur akhirnya bisa syahid di Afghanistan," katanya.

Sumber : Ruang Diskusi Ch Olivia Wijaya

Leave a Reply